Minggu, 12 Februari 2012

Sebuah Doa Sebuah Harapan

,
“Wahai Tuhanku, kepada Engkau aku adukan kelemahan tenagaku dan kekurangan daya-upayaku dan hinanya diriku di hadapan manusia. Wahai Tuhan yang Maha Rahim kepada siapa Engkau menyerahkanku? Kepada musuh yang akan menerkamkan aku ataukah kepada keluarga yang engkau berikan kepadanya uruskanku, tidak ada keberatan bagiku asal aku tetap dalam keridhaanMu. Pengetahuan Mu lebih luas bagiku. Aku berlindung dengan cahaya mukaMu yang mulia yang menyinari segala langit dan menerangi segala yang gelap dan atasnyalah teratur segala urusan dunia dan akirat, dari Engkau menimpakan atas diriku kemarahanMu atau dari Engkau turun atasku azabMu kepada Engkaulah aku adukan permasalahanku sehingga Engkau ridha. Tidak ada daya dan upaya melainkan dengan Engkau”

Ada yang tahu darimana doa itu terucap dan kapankah doa tersebut dipanjatkan?,

Doa tersebut di ucapkan oleh Nabi Muhammada SAW ketika selesai berdakwah di thaif, dimana hanya ada hinaan, cacian, dan lemparan batu yang bertubi-tubi. Mengumpat di balik pohon untuk berlindung, bercucuran darah beliau dari kening dan sekitar tubuhnya.

Siapa yang meragukan daya upaya perjuanganmu Rasulallah yang kebulatan tekadnya untuk meluruskan jalan manusia sampai akhir zaman tidak pernah lelah sampai ajal menjemputnya?

tetapi dengan kerendahan hati beliau menyalahkan diri sendiri, merendah diri di hadapan Allah swt, mengungkapkan betapa besarnya keagungan diriMU tanpa sedikitpun berpikir untuk mengadu."Wahai Allah, kenapa Aku, RasulMu dibiarkan mengalami kejadian ini?". 

 Hhhmmm..selama ini siapa yang pernah berpikir, "Oh god, why this happen to me?" atau berpikir "hidup ini tidak adil" atau segala-segala sesuatu yang menyalahkan Allah swt. Merasa kita tahu segalanya, mengerti apa yang terbaik kita dan menjalani hidup seperti tanpa diurus oleh Allah swt. Suka lupa atau memang tidak tahu kalau Allah itu AL Waaliyy yang Artinya Maha menguasai dan mengurus semua urusan mahklukNya, bahkan lepasnya sehelai rambutpun harus dengan izinya.

".......tidak ada keberatan bagiku asal aku tetap dalam keridhaanMu. Pengetahuan Mu lebih luas bagiku. Aku berlindung dengan cahaya mukaMu yang mulia yang menyinari segala langit dan menerangi segala yang gelap dan atasnyalah teratur segala urusan dunia dan akirat...."
 
 
*yahhh cuma tulisan buat mengingatkan diri sendiri tanpa mau menggurui
 
 

0 komentar to “Sebuah Doa Sebuah Harapan”

Posting Komentar

 

Dari Lantai 22 Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger